ERGONOMI
Ergonomi berasal dari
dua kata, yaitu ergos yang berarti “kerja” dan nomos
yang berarti ”aturan”. Jika kedua kata tersebut digabungkan menjadi ergonomi,
berarti ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan.
Sesuai dengan prinsip
ergonomi manusia dalam bekerja akan selalu berinteraksi dengan peralatan dan
lingkungannya. Karena itu, bidang ergonomi mencakup berbagai disiplin ilmu,
seperti biomekanik, anatomi, antropologi, rekayasa, desain, organisasi, juga
komunikasi.
Dalam hal komunikasi
di kantor misalnya, perlu diperhatikan tidak hanya komunikasi orang dengan
orang, melainkan juga komunikasi orang dengan peralatan kerja. Sudah menjadi
keharusan, setiap pegawai baru diperkenalkan dengan lingkungan sekitarnya baik
itu atasan, rekan kerja, maupun bawahnnya.
Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberitahu cara menggunakan peralatan kerja seperti komputer, telepon, mesin faksimile, dan lain-lain sebagai bentuk perkenalan orang dengan peralatan. Termasuk denah ruangan kerja dan gedung perkantoran secara keseluruhan.
Lebih lengkap tentang
pengertian Ergonomi dapat dilihat sebagai berikut.
- Menurut Eko Nurmanto, ergonomi adalah studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, enginering, managemen, dan desain/perancangan.
- Menurut Manuaba, ergonomi adalah salah satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, sistem, organisasi, dan lingkungan, keahlian dan keterbatasan manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, dan efisien dan produktif melalui pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan maksimal.
- Menurut ILO (International Labour Organization), ergonomi adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama-sama antara pekerjaan manusia secara optimal dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan.
- Menurut Dr. Anies M. Kes., ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah manusia dalam kaitan dengan pekerjaannya atau satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan, sistem organisasi dan lingkungan dengan kemampuan, keahlian serta keterbatasan manusia sehingga tercapai satu kondisi dan lingkungan yang aman, nyaman, efisiensi dan produktif melalui pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan maksimal.
Secara garis besar
tujuan ergonomi antara lain adalah.
1.
Meningkatkan
keselamatan kerja dari bahaya cidera dan penyakit akibat kerja.
2.
Meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental dengan adanya kenyamanan dan kondisi lingkungan
kerja.
3.
Menambah
keseimbangan antara aspek teknis, antropologis, dan ekonomis dari sistem budaya
kerja sehingga tercapai kualitas kerja yang produktif.
4.
Meningkatkan
kualitas kerja yang efektif dan efisien.
5.
Menciptakan
dan membudayakan jaminan sosial selama masa kerja produktif.
Diharapkan dengan
memberlakukan ergonomi di tempat kerja (perkantoran) dapat menghindarkan
pegawainya dari kecelakaan yang dapat terjadi di suatu kantor. Untuk itu ada
setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang pegawai pada saat
akan bekerja yakni.
1. Cara Duduk yang
Benar
Ada beberapa prinsip yang berhubungan dengan cara duduk yang baik, diantaranya yaitu.
Ada beberapa prinsip yang berhubungan dengan cara duduk yang baik, diantaranya yaitu.
1.
Posisi
duduk pada otot rangka,
2.
posisi
duduk pada tulang belakang, dan posisi duduk pada pinggang hendaknya harus
dapat ditahan oleh sandaran kursi agar terhindar dari nyeri dan cepat lelah.
3.
Posisi
kaki harus berada pada alas kaki yang dapat bebas bergerak dan fleksibel.
4.
Posisi
duduk harus relaksasi sehingga tekanan tulang belakang tidak meningkat dan
tidak menjadi kaku.
Contoh pekerja yang
lebih dominan bekerja dengan posisi duduk adalah: sekretaris, operator telepon,
pilot pesawat terbang, penulis/pengarang buku, pembatik, dan lain-lain.
2. Cara Berdiri
Bekerja dengan posisi berdiri terus-menerus akan mengakibatkan penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki, hal ini akan bertambah parah bila berbagai bentuk dan ukuran sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kaki. Seperti pramuniaga, dokter gigi, atau penjaga tiket, pasti memerlukan sepatu ketika bekerja, apabila sepatu tidak pas (sempit) maka jari kaki, mata kaki dan bagian telapak kaki akan bengkak.
Bekerja dengan posisi berdiri terus-menerus akan mengakibatkan penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki, hal ini akan bertambah parah bila berbagai bentuk dan ukuran sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kaki. Seperti pramuniaga, dokter gigi, atau penjaga tiket, pasti memerlukan sepatu ketika bekerja, apabila sepatu tidak pas (sempit) maka jari kaki, mata kaki dan bagian telapak kaki akan bengkak.
Untuk itu diperlukan sepatu ergonomis. Sepatu yang baik adalah sepatu yang dapat menahan kaki, bukan kaki yang direpotkan untuk menahan sepatu. Ukuran sepatu harus lebih longgar dari ukuran telapak kaki demi menghindari kaki cepat lelah.
3. Cara Mengetik yang
benar
Mengetik merupakan aktifitas yang paling sering dilakukan oleh seorang pegawai administrasi kantor/sekretaris, namun tidak semua pegawai administrasi kantor dapat mengetik dengan benar dan cepat, karena untuk mengetik dengan cepat dan benar memerlukan latihan dan pengetahuan tentang komputer itu sendiri.
Mengetik merupakan aktifitas yang paling sering dilakukan oleh seorang pegawai administrasi kantor/sekretaris, namun tidak semua pegawai administrasi kantor dapat mengetik dengan benar dan cepat, karena untuk mengetik dengan cepat dan benar memerlukan latihan dan pengetahuan tentang komputer itu sendiri.
Mengetik sistem buta (blind system) atau mengetik 10 jari tentu saja lebih cepat dibanding dengan mengetik 2 jari, adapun mengetik dengan blind system ini akan mudah di kuasai jika seorang sekretaris sering mempraktekannya, adapun cara mengetiknya adalah sebagai berikut.
Perhatikan denah KEYBOARD beserta tugas setiap masing-masing jari:
Setelah jari-jemari
anda diletakan pada key board diatas maka fungsi jari-jari tersebut dapat kamu
lihat sebagai berikut.
- Kelingking kiri berfungsi untuk menekan tombol Q, A, Z
- Jari manis kiri berfungsi untuk menekan tombol W, S, X
- Jari tengah kiri berfungsi untuk menekan tombol E, D, C
- Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol R, F, V dan T, G, B
- Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol Spasi
- Kelingking kanan berfungsi untuk menekan tombol P, : , ; , ? , /
- Jari manis kanan berfungsi untuk menekan tombol O,L, (.)
- Jari tengah berfungsi untuk menekan tombol I, K, (,)
- Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol U, J, M
- Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol spasi
Artikel selanjutnya
silahkan baca Akibat yang Timbul Karena Tidak Menerapkan Ergonomi
Sumber:
Menciptakan Naskah
Dokumen, Rina Puspita Dewi,
http://www.clarkson.edu/risk_ehs/ergonomics.
http://anugerahdino.blogspot.com/2014/03/ergonomi-di-perkantoran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar